Cara Menyimpan Minyak Bawang – Karena kebutuhan yang tinggi, minyak bawang—baik dari bawang merah maupun bawang putih—sering kali dibuat dalam jumlah tertentu, cukup banyak untuk dapat dihabiskan beberapa hari.
Inilah yang dilakukan para pemilik usaha kuliner seperti warung mi ayam, kedai bakso, hingga dapur katering, minyak bawang sering disiapkan dalam jumlah besar agar selalu siap pakai kapan saja.
Namun, karena sifat dasarnya yang terbuat dari bahan segar (bawang goreng) dan lemak (minyak), penyimpanannya tak boleh asal-asalan. Salah menyimpan sedikit saja bisa menyebabkan minyak cepat tengik, berubah bau, bahkan membahayakan kesehatan. Apalagi kalau stoknya bukan hanya satu-dua botol, tapi sampai beberapa liter.
Untuk itu, penting bagi pelaku usaha kuliner memahami cara menyimpan minyak bawang yang benar. Di sini Nion Nion akan membahasnya secara mendalam dan aplikatif, khusus untuk kamu yang serius menjaga kualitas racikan dapur.
Berapa Lama Minyak Bawang Bisa Disimpan?
Secara umum, umur simpan minyak bawang bergantung pada beberapa faktor, seperti:
- Jenis bawang yang digunakan
- Jenis minyak goreng
- Proses pembuatan (apakah bawang digoreng hingga garing atau setengah matang)
- Wadah penyimpanan
- Suhu dan paparan cahaya
Jika disimpan dalam suhu ruang, minyak bawang bisa bertahan sekitar 1 minggu hingga 3 bulan. Semuanya tergantung pada bagaimana minyak bawang tersebut dibuat.
Penyimpanan 7-10 hari biasanya berlaku untuk minyak bawang rumahan atau yang dibuat tanpa memperhatikan kontrol kualitas, seperti:
- Bawang masih agak basah saat masuk ke minyak
- Digoreng tidak sampai kering sempurna
- Tidak disaring dengan benar (sisa serpihan bawang tertinggal)
- Wadah tidak steril
- Tidak diberi antioksidan alami atau tambahan pengawet food grade
- Disimpan di suhu panas (dekat kompor, tanpa tutup rapat)
Makanya, banyak sumber menyebut 7–10 hari sebagai safe zone untuk penggunaan harian. Lalu, minyak bawang yang bisa tahan 1–3 bulan itu bagaimana? Ini biasanya berlaku untuk minyak bawang produksi usaha kuliner profesional atau industri.
Kesimpulannya:
Tipe Produksi | Umur Simpan | Catatan |
---|---|---|
Rumahan (kurang higienis) | ± 7–10 hari | Cepat tengik, rentan kontaminasi |
Rumahan steril & kering | ± 1 bulan | Jika semua prosedur benar, bisa lebih |
Produksi profesional | 2–3 bulan (bahkan lebih) | Dengan teknik pengolahan dan penyimpanan yang benar |
Baca juga: Promo Minyak Bawang untuk Mie Ayam, Penjual Wajib Coba!
Cara Menyimpan Minyak Bawang yang Tepat Agar Awet
Salah satu pertanyaan paling umum dari pemilik usaha kuliner adalah: “Apakah bawang gorengnya sebaiknya dibiarkan di dalam minyak atau disaring dan dipisahkan?” Jawabannya bergantung pada tujuan dan lama penyimpanan.
1. Bawang tidak disaring
Jika minyak bawang akan habis dalam waktu kurang dari 3 hari, maka tidak masalah membiarkan bawang gorengnya tetap di dalam botol atau toples. Justru, hal ini bisa menambah rasa dan aroma karena proses infus terus berlangsung.
Namun, minyak semacam ini tidak cocok untuk disimpan lama, karena bawang bisa menyerap kelembapan dan mempercepat proses tengik bahkan munculnya jamur mikro di dasar botol.
2. Disaring – Pilihan Terbaik untuk Stok Besar
Untuk penyimpanan lebih dari 3 hari, bawang sebaiknya disaring dan dipisahkan dari minyak. Ini karena bawang mengandung sedikit air, dan ketika dibiarkan lama dalam minyak, bisa menyebabkan oksidasi serta mempercepat pembusukan.
Catatan tambahan: Bawang goreng hasil penyaringan bisa disimpan terpisah dalam wadah kedap udara, dan dijadikan topping mi ayam, nasi goreng, atau soto.
Baca juga: Kenapa Bawang Goreng Berbusa? Jangan Takut, Ini Alasannya
SOP Cara Penyimpanan Minyak Bawang dalam Jumlah Banyak
Berikut prosedur standar yang bisa diterapkan pelaku usaha yang ingin mengetahui cara menyimpan minyak bawang yang tepat. Sudah coba? Jika belum, yuk mulai lakukan sekarang.
- Gunakan minyak sawit murni atau minyak kelapa yang tahan panas dan tidak mudah tengik. Hindari minyak bekas goreng.
- Jangan biarkan bawang setengah matang atau lembek. Bawang yang renyah mengandung lebih sedikit air.
- Saring minyak dengan saringan halus
- Dinginkan minyak sebelum disimpan
- Cahaya bisa mempercepat oksidasi minyak. Gunakan botol kaca gelap atau plastik food grade yang tebal.
- Tempel label tanggal pembuatan di setiap botol atau jerigen untuk rotasi stok.
Selain cara-cara di atas, seharusnya penyimpanan dalam lemari pendingin lebih ideal, tapi jika tidak memungkinkan, simpan di rak tertutup. Jauhkan dari kompor atau sinar matahari langsung.
Baca juga: Resep Minyak Bawang Serbaguna Agar Masak Mie Enak Poll!
Mau Praktis? Pakai Minyak Bawang Nion Nion Aja
Kami paham bahwa bagi pelaku usaha, waktu adalah uang. Satu jam lebih cepat di dapur bisa berarti lebih banyak porsi yang terjual, pelanggan lebih cepat dilayani, dan dapur jadi lebih efisien.
Jadi, biarkan Nion Nion yang urus bagian “bawang-bawangan” ini — dari mengupas, mengiris, menggoreng, hingga mengemas — semua kami lakukan dengan standar produksi yang terjaga.


Cobain Minyak Bawang Nion Nion Yuk
Kami sudah bekerja sama dengan puluhan warung mi ayam, kedai bakso, dan usaha kuliner lainnya, termasuk dapur produksi besar. Beberapa dari mereka awalnya mencoba satu, namun tak lama mulai menaikkan permintaannya.
Apa saja yang kami sediakan? Minyak Bawang Merah & Bawang Putih dengan aroma yang kuat dan gurih khas masakan rumahan. Pilihan ukuran untuk berbagai skala usaha:
- Botol 250 ml
- Botol 500 ml
- Keman 1 liter
- Jerigen khusus untuk restoran atau dapur industri
Pemesanan bisa satuan maupun grosir. Dan yang paling menarik:
👉 Setiap pemesanan dalam jumlah tertentu akan kami antar langsung GRATIS menggunakan kurir Nion Nion ke wilayah Jabodetabek dan Bandung.