Kenapa Opor Identik dengan Lebaran – Lebaran selalu identik dengan kebersamaan, silaturahmi, dan tentunya hidangan khas yang menggugah selera. Salah satu menu yang hampir selalu ada di setiap rumah saat Idul Fitri adalah opor ayam.
Hidangan ini tersaji di meja makan, berdampingan dengan ketupat dan pelengkap lainnya seperti sambal goreng ati dan kerupuk. Hampir setiap keluarga, terutama di Pulau Jawa, menjadikan opor ayam sebagai menu wajib saat Lebaran.
Namun, pernahkah terpikir kenapa opor ayam menjadi hidangan khas Lebaran? Mengapa bukan rendang, sate, atau hidangan lainnya yang lebih populer di berbagai daerah? Ada banyak faktor yang membuat opor ayam begitu lekat dengan perayaan Idul Fitri, mulai dari sejarahnya, pengaruh budaya, hingga filosofi yang terkandung di dalamnya. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai hubungan erat antara opor ayam dan Lebaran.
Sejarah Kenapa Opor Identik dengan Lebaran

Bawang Goreng Langganan Horeca!
Opor ayam bukanlah makanan asli Indonesia, melainkan hasil akulturasi budaya dari India dan Timur Tengah. Pada abad ke-15 hingga 16, para pedagang dari Arab dan India membawa berbagai jenis kuliner berbumbu kaya seperti kari dan gulai ke Nusantara.
Di tanah Jawa, masyarakat setempat mulai mengadaptasi hidangan ini dengan mengurangi intensitas rempah-rempah yang digunakan, sehingga rasanya lebih ringan dan sesuai dengan selera lokal.
Seiring waktu, opor ayam menjadi bagian dari kuliner khas Jawa, terutama dalam acara besar dan hari raya keagamaan. Namun, keterkaitan antara opor ayam dan Lebaran semakin kuat berkat peran Sunan Kalijaga, salah satu Wali Songo yang menyebarkan Islam di Indonesia.
Sunan Kalijaga memperkenalkan tradisi Bakda Kupat, yaitu perayaan yang dilakukan seminggu setelah Idul Fitri sebagai simbol penyucian diri. Dalam tradisi ini, ketupat menjadi hidangan utama, tetapi karena rasanya yang hambar, masyarakat mulai menambahkan lauk pendamping. Dari sinilah opor ayam mulai menjadi pasangan serasi ketupat.
Karena kuatnya pengaruh Sunan Kalijaga dalam menyebarkan Islam di tanah Jawa, tradisi ini akhirnya menyebar luas dan bertahan hingga sekarang. Opor ayam pun menjadi hidangan wajib Lebaran, bukan hanya di Jawa, tetapi juga di berbagai daerah lain di Indonesia.
Filosofi Opor Ayam dalam Perayaan Idul Fitri
Lebaran bukan hanya dikenal tentang perayaan dan makanan, tetapi juga memiliki makna spiritual yang dalam. Ketupat dan opor ayam ternyata bukan sekadar makanan, tetapi memiliki filosofi yang sangat erat dengan makna Idul Fitri.
Ketupat dalam bahasa Jawa disebut “kupat”, yang merupakan akronim dari “ngaku lepat”, yang berarti mengakui kesalahan. Tradisi Lebaran adalah momentum untuk saling meminta maaf dan kembali ke fitrah, sehingga ketupat menjadi simbol dari penyucian diri setelah Ramadan.
Lalu bagaimana dengan opor ayam? Ternyata, kuah santan dalam opor ayam melambangkan kesucian dan kebersihan hati, sementara ayam yang dimasak mencerminkan kerendahan hati dan sikap saling memaafkan.
Penggunaan rempah-rempah seperti kunyit, kemiri, dan lengkuas juga melambangkan keberagaman dalam kehidupan yang tetap bisa bersatu dalam harmoni.
Kombinasi ketupat dan opor ayam pun semakin memperkuat makna Idul Fitri sebagai hari kemenangan, di mana manusia saling memaafkan dan kembali menjadi pribadi yang lebih baik setelah menjalankan ibadah puasa.
Selain makna filosofisnya yang mendalam, opor ayam juga memiliki banyak faktor lain yang membuatnya menjadi hidangan utama saat Lebaran. Salah satunya adalah kemudahan dalam memasak dan daya tahan hidangan.
Opor ayam tergolong makanan yang mudah dibuat dalam jumlah besar, sehingga cocok untuk disajikan saat berkumpul dengan keluarga besar. Bumbu dan rempah-rempah yang digunakan juga membantu menjaga ketahanan hidangan, sehingga tetap lezat meskipun disimpan dalam beberapa hari.
Bahkan, banyak orang yang mengatakan bahwa opor ayam justru lebih enak setelah didiamkan semalaman, karena bumbunya semakin meresap ke dalam daging ayam.
Selain itu, opor ayam juga memiliki rasa yang netral dan bisa dinikmati oleh berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Kuah santannya yang gurih berpadu sempurna dengan ketupat yang lembut, menjadikannya pasangan yang tak terpisahkan dalam hidangan Lebaran.
Hidangan Lebaran di Berbagai Daerah
Meskipun opor ayam sangat identik dengan Lebaran di Jawa, daerah lain di Indonesia juga memiliki hidangan khas mereka sendiri. Berikut beberapa contoh hidangan Lebaran dari berbagai daerah:
- Sumatera Barat → Rendang dan gulai nangka.
- Aceh → Kuah Beulangong, kari daging khas Aceh.
- Sumatera Utara → Lontong Medan yang disajikan dengan sayur lodeh dan sambal kacang.
- Jawa Timur → Rawon daging, hidangan berkuah hitam khas Surabaya dan sekitarnya.
- Sulawesi Selatan → Coto Makassar yang disantap dengan burasa (ketupat khas Makassar).
- Kalimantan Selatan → Soto Banjar, hidangan khas masyarakat Banjar yang disajikan dengan lontong.
Setiap daerah memiliki ciri khas kuliner yang berbeda, tetapi nilai utama Lebaran tetap sama, yaitu kebersamaan dan silaturahmi.
Tips Membuat Opor Ayam yang Lezat
Agar opor ayam yang disajikan saat Lebaran semakin nikmat, berikut beberapa tips memasaknya:
1. Gunakan ayam kampung agar daging lebih kenyal dan rasanya lebih gurih.
2. Tumis bumbu hingga benar-benar matang agar aroma rempah lebih keluar.
3. Gunakan santan segar, bukan santan instan, agar kuah lebih kental dan kaya rasa.
4. Masak dengan api kecil agar santan tidak pecah dan kuah tetap creamy.
5. Tambahkan bawang goreng sebagai pelengkap untuk memberikan aroma dan rasa gurih yang lebih nikmat.
Opor Ayam Makin Lezat dengan Bawang Goreng Nion-Nion!

Bawang Goreng untuk Horeca di Sini!
Agar rasa opor ayam semakin nikmat, jangan lupa tambahkan bawang goreng dan bawang putih goreng dari Nion-Nion! Kenapa harus Nion-Nion?
– Renyah dan gurih.
– Dibuat dari bawang berkualitas tinggi.
– Tahan lama dan tanpa bahan pengawet.
Beli sekarang dan buat hidangan Lebaran semakin spesial dengan bawang goreng terbaik! Kini sudah jelas kenapa opor ayam identik dengan Lebaran. Hidangan ini bukan hanya lezat, tetapi juga memiliki sejarah panjang, filosofi yang dalam, serta nilai budaya yang kuat dalam masyarakat Indonesia.
Tradisi makan opor ayam saat Lebaran telah diwariskan dari generasi ke generasi, menjadikannya salah satu menu wajib di hari kemenangan. Selain itu, kelezatan opor ayam tidak akan lengkap tanpa bawang goreng berkualitas tinggi dari Nion-Nion. Jadi, pastikan hidangan Lebaran Anda semakin nikmat dengan tambahan bawang goreng renyah dari Nion-Nion!
Kamu bisa kunjungi kami melalui Gmaps, loh! Kami tersedia di Tangerang Selatan dan Bandung, serta dapat melakukan pengiriman ke seluruh Indonesia!