Perbedaan Bakmi dan Yamin - Bawang Goreng Nion

Kenali Perbedaan Bakmi dan Yamin Beserta Asal Usulnya, Kepoin Yuk!

Perbedaan Bakmi dan Yamin – Dulu orang lebih familiar dengan mi ayam saja, tapi sekarang banyak yang mulai membedakan menjadi mi ayam, bakmi dan yamin. Apakah mereka berbeda?

Sebenarnya ketiganya masih satu keluarga. Bakmi dan yamin itu bisa dibilang varian dari mi ayam, hanya saja penyajiannya yang berbeda. Jadi kalau di warung mi sekarang ada pilihan “bakmi” dan “yamin,” itu lebih ke cara penyajiannya aja. 

Intinya tetap mi ayam, tapi lebih spesifik sesuai selera orang. Nah, jika kamu ingin tahu lebih banyak mengenai perbedaan bakmi dan yamin dan bagaimana asal usul mereka, yuk kepoin di bawah ini. Nion Nion sudah membuat rangkuman informasinya untuk kamu. 

Asal-usul Bakmi dan Yamin, Apakah Asli Indonesia?

Bakmi adalah salah satu jenis mi yang berasal dari Tiongkok dan telah berkembang luas di berbagai negara, termasuk Indonesia. 

Kata “bakmi” berasal dari bahasa Hokkian, di mana “bak” berarti daging dan “mi” berarti mi. Seiring dengan penyebaran budaya Tiongkok di Asia Tenggara, bakmi mengalami adaptasi sesuai dengan cita rasa lokal.

Di Indonesia, bakmi telah menjadi bagian dari kuliner sehari-hari dan dapat ditemukan dalam berbagai variasi, mulai dari bakmi ayam, bakmi babi, hingga bakmi dengan topping seafood. 

Mi ini umumnya memiliki tekstur kenyal dan disajikan dengan kuah atau kering dengan tambahan minyak dan kecap.

Bagaimana dengan Mi Yamin?

Yamin adalah varian bakmi yang populer di Indonesia, khususnya di Jawa Barat, terutama di Bandung dan sekitarnya. Di sana, orang sudah biasa makan mi dengan pilihan yamin manis (pakai kecap manis) atau yamin asin (tanpa kecap manis, lebih gurih).

Nama “yamin” diduga berasal dari kata “ya mian” dalam bahasa Mandarin, yang berarti “mi kering”. Meskipun populer di Jawa Barat, jika ditelusuri asal-usulnya, konsep mi seperti ini sebenarnya berkembang dari budaya Tionghoa-Indonesia. 

Banyak warung mi di Jawa Barat yang terinspirasi dari mi khas Tionghoa yang disesuaikan dengan lidah lokal—makanya ada pilihan lebih manis karena orang Sunda cenderung suka rasa manis dalam makanan.

Jadi, meskipun yamin lebih identik dengan Jawa Barat, jenis mi dengan kecap manis ini kemungkinan sudah berkembang sejak lama di berbagai daerah, hanya namanya yang makin populer belakangan.

Berbeda dengan bakmi biasa, yamin lebih condong ke rasa yang manis karena menggunakan kecap manis sebagai salah satu bumbu utamanya. Tapi makin ke sini, orang-orang mulai lebih spesifik menyebutnya supaya sesuai selera. 

Kalau di tempat makan dulu bilangnya “mi ayam kecap” atau “mi ayam asin,” sekarang langsung disebut yamin manis atau yamin asin. Kamu tim bakmi atau tim yamin, nih? 

Baca juga: Masih setia dengan mie ayam? Cobain 7 mi ayam Ciputat ini

Ini Dia Perbedaan Bakmi dan Yamin, Pecinta Mi Wajib Tahu!

Apa Perbedaan Bakmi dan Yamin - Bawang Goreng Nion
Bakmi (kiri), yamin (kanan)

Meskipun sekilas terlihat mirip, bakmi dan yamin memiliki beberapa perbedaan mendasar yang patut diketahui, terutama bagi pecinta mi. Berikut ini adalah beberapa aspek yang membedakan keduanya:

1. Warna dan Tekstur Mi

Bakmi biasanya memiliki warna yang lebih terang atau sedikit kekuningan, tergantung pada penggunaan minyak dan kecap dalam proses penyajiannya. Tekstur bakmi cenderung kenyal dan sedikit berminyak karena dilapisi dengan minyak ayam atau minyak bawang sebelum disajikan.

Di sisi lain, yamin memiliki warna yang lebih gelap karena penggunaan kecap manis yang lebih banyak. Teksturnya juga tetap kenyal, namun terasa lebih lembut dibandingkan bakmi biasa karena lebih banyak dilumuri bumbu sebelum disajikan.

2. Penyajian dan Bahan

Bakmi umumnya disajikan dalam dua varian utama, yaitu bakmi kuah dan bakmi kering. Bakmi kuah disajikan dengan kaldu ayam atau kaldu sapi yang gurih, sementara bakmi kering disajikan dengan minyak bawang, kecap asin, dan sedikit kuah terpisah. 

Topping yang digunakan untuk bakmi biasanya berupa potongan ayam, pangsit, sayuran hijau seperti caisim, serta taburan daun bawang.

Sebaliknya, yamin selalu disajikan dalam versi kering dengan bumbu utama berupa kecap manis, minyak wijen, serta bawang putih. 

Yamin memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan bakmi, dan biasanya ditambahkan dengan topping seperti ayam cincang, pangsit, dan acar cabai hijau untuk memberikan keseimbangan rasa (ini opsional yaa).

3. Penggunaan Bawang Goreng Nion Nion
Perbedaan Bakmi dan Yamin dan Asal Usulnya - Bawang Goreng Nion

Yuk Coba Bawang Goreng Nion Nion!

Bawang goreng Nion Nion biasanya digunakan sebagai taburan bakmi dan yamin. Penjual akan memilih grade premium, agar jumlah irisan bawang ketika ditaburkan terlihat lebih banyak. 

Namun, tidak semua bakmi menggunakan bawang goreng. Penggunaannya lebih bergantung pada preferensi penjual dan daerah masing-masing. Beberapa tempat menambahkan bawang goreng untuk memberikan aroma dan rasa gurih tambahan, sementara yang lain memilih tidak menggunakannya. 

Misalnya pada yamin, penggunaan bawang goreng tidak selalu menjadi bagian utama dalam penyajiannya, karena rasa manis dari kecap manis sudah cukup mendominasi hidangan ini. 

Jika ingin tetap menggunakan bawang goreng Nion Nion pada yamin, biasanya opsi yang digunakan adalah bawang goreng sumenep. Jenis bawang ini tidak memiliki rasa manis seperti bawang goreng brebes, tetapi hanya gurih. 

Jadi, bisa dibilang bawang goreng tidak wajib ya. Tapi, bagi sebagian orang, kehadirannya bisa memberikan sensasi rasa yang lebih lezat. Kamu sendiri lebih suka bakmi dengan atau tanpa bawang goreng? 

Baca juga: Ada di Tangerang Selatan? Cobain 5 Bakmi Enak Ini

Sekarang, Mau Coba Yamin atau Bakmi Nih?

Dengan mengetahui perbedaan bakmi dan yamin, kamu bisa lebih mudah memilih mana yang sesuai dengan selera kamu. 

Apakah kamu lebih suka mi dengan rasa gurih dan sedikit berminyak seperti bakmi?  lebih menyukai mi dengan rasa manis yang khas seperti yamin? Yuk, coba keduanya dan temukan favoritmu. 

Apapun seleranya, kamu bisa menikmati keduanya dengan bawang goreng Nion Nion. Namun penjual perlu ingat, jadikan ini opsional. Sebaiknya tanyakan pada pembeli apakah ingin menggunakan bawang goreng atau tidak. Jika perlu, beri opsi taburan, agar pembeli bisa memilih apa yang mereka suka. 

Terima kasih telah membaca. Yuk temukan informasi kuliner menarik lainnya hanya di bawanggorengnion.com!

Artikel Terkait