Kenapa Telur Dadar Berbahaya - Nion Nion

Kenapa Telur Dadar Berbahaya? Ini Kenyataannya!

Kenapa Telur Dadar Berbahaya – Telur dadar adalah salah satu makanan yang sangat populer di berbagai kalangan. Baik anak-anak, remaja, hingga orang dewasa sering mengonsumsinya karena mudah dibuat, lezat, dan kaya akan protein. 

Bahkan, bagi sebagian orang, telur dadar menjadi menu andalan saat sedang malas memasak makanan yang lebih rumit. Selain itu, telur dadar juga bisa dikreasikan dengan berbagai tambahan seperti keju, bawang, cabai, atau bahkan daging cincang agar semakin lezat.

Namun, baru-baru ini muncul perdebatan mengenai keamanan konsumsi telur dadar bagi kesehatan. Beberapa ahli menyebutkan bahwa telur dadar bisa menimbulkan dampak buruk bagi tubuh, termasuk risiko penyakit kronis seperti kanker dan diabetes. 

Berita ini tentu mengejutkan banyak orang, mengingat telur selama ini dianggap sebagai makanan sehat dengan berbagai manfaat gizi.

Lantas, apakah benar telur dadar berbahaya? Atau justru ini hanya sekadar mitos yang berkembang di masyarakat? Kenapa telur dadar berbahaya? Agar tidak salah paham, mari kita bahas secara mendalam tentang isu ini berdasarkan fakta ilmiah dan pendapat para ahli.

Alasan Kenapa Telur Dadar Berbahaya

Perdebatan tentang bahaya telur dadar mulai mencuat setelah seorang ahli medis, dr. Ary Yanuar, membahasnya dalam sebuah podcast yang juga dihadiri oleh Iwan Benny, pendiri Konsep Karnus. 

Dalam diskusi tersebut, disebutkan bahwa ada dua komponen kimia dalam telur, yaitu avidin dan biotin, yang seharusnya tidak boleh bercampur.

Menurut penjelasan Iwan Benny, ketika kuning dan putih telur dicampur lalu dimasak dengan cara digoreng, avidin dalam putih telur akan mengikat biotin dalam kuning telur. 

Hal ini menyebabkan biotin tidak bisa dicerna dengan baik oleh tubuh. Akibatnya, terbentuklah senyawa keton radikal yang diklaim dapat merusak DNA dan RNA, sehingga bisa memicu kanker dan penyakit kronis lainnya.

Namun, pernyataan ini langsung menuai banyak tanggapan, salah satunya dari dr. Tirta, seorang dokter yang aktif memberikan edukasi kesehatan melalui media sosial. 

Ia membantah bahwa telur dadar secara langsung menyebabkan kanker dan diabetes. Menurutnya, kesalahan utama justru terletak pada cara memasak yang tidak sehat, bukan pada telur itu sendiri.

Berikut beberapa faktor yang bisa menyebabkan bahaya saat mengonsumsi telur dadar:

1. Penggunaan minyak yang tidak sehat

Jika menggoreng telur menggunakan minyak jelantah atau minyak yang telah berulang kali digunakan, maka akan terbentuk senyawa karsinogenik yang dapat meningkatkan risiko kanker.

Baca Juga : Ide Masakan Dari Telur, Variasi Lezat untuk Hidangan Sehari-hari

2. Memasak telur hingga gosong

Telur yang dimasak terlalu lama hingga gosong dapat menghasilkan heterosiklik amina (HCA), yang merupakan senyawa berbahaya bagi tubuh.

3. Menggunakan bumbu berlebihan

Menggunakan terlalu banyak garam atau penyedap rasa seperti MSG dalam memasak telur dadar dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan masalah kesehatan lainnya.

4. Konsumsi telur secara berlebihan

Meskipun telur merupakan sumber protein yang baik, mengonsumsinya dalam jumlah yang berlebihan tanpa diimbangi dengan gaya hidup sehat dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes.

Berdasarkan hal tersebut, bisa disimpulkan bahwa bahaya dari telur dadar lebih banyak berkaitan dengan cara memasaknya dan pola makan yang tidak seimbang, bukan karena telur itu sendiri.

Isu Yang Beredar

Bawang Goreng untuk Horeca di Sini!

Salah satu isu yang sering dikaitkan dengan telur dadar adalah Egg White Injury Syndrome, yaitu kondisi yang terjadi akibat kekurangan biotin dalam tubuh. Kekurangan biotin ini disebabkan oleh konsumsi telur dalam jumlah besar dalam keadaan mentah.

Biotin adalah salah satu jenis vitamin B yang berperan penting dalam metabolisme lemak dan karbohidrat. Jika avidin dalam putih telur mengikat biotin dari kuning telur, tubuh akan kesulitan menyerapnya, sehingga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti:

  • Kerontokan rambut dan kuku rapuh
  • Kelelahan kronis dan sulit berkonsentrasi
  • Gangguan saraf dan otot

Namun, menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Medscape, memasak telur dengan suhu yang cukup dapat melepaskan ikatan avidin dan biotin, sehingga biotin tetap bisa diserap oleh tubuh. 

Dengan kata lain, telur dadar yang dimasak dengan baik tidak akan menyebabkan defisiensi biotin dan aman dikonsumsi.

Baca Juga : Telur Terasi Bawang Super Praktis: Makanan Comfort Food Pecinta Terasi

Kandungan Gizi dalam Telur Dadar

Meskipun ada beberapa kekhawatiran tentang konsumsi telur dadar, tidak dapat disangkal bahwa telur merupakan salah satu sumber protein terbaik yang mudah ditemukan dan harganya terjangkau. Berikut adalah kandungan gizi dalam satu butir telur dadar ukuran sedang (sekitar 50 gram):

NutrisiJumlahManfaat bagi Tubuh
Kalori90 kkalSumber energi utama
Protein6,5 gramMembangun dan memperbaiki jaringan otot
Lemak7 gramMendukung fungsi hormon dalam tubuh
Kolesterol185 mgPenting untuk produksi hormon, tapi perlu dikontrol
Vitamin B120,6 mcgBerperan dalam kesehatan sistem saraf
Biotin10 mcgMendukung metabolisme lemak dan karbohidrat

Telur dadar mengandung berbagai nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan, tetapi konsumsi harus tetap dibatasi terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung atau kadar kolesterol tinggi.

Cara Mengonsumsi Telur Dadar dengan Sehat

Agar tetap bisa menikmati telur dadar tanpa khawatir akan dampak buruknya, ada beberapa tips yang bisa diterapkan:

1. Gunakan minyak sehat

Pilih minyak yang lebih sehat seperti minyak zaitun, minyak kelapa, atau minyak kanola untuk mengurangi risiko karsinogenik.

2. Hindari memasak terlalu gosong

Jangan memasak telur hingga berwarna terlalu cokelat kehitaman karena dapat menghasilkan senyawa berbahaya.

3. Tambahkan sayuran

Menambahkan sayuran seperti bayam, tomat, atau paprika ke dalam telur dadar dapat meningkatkan kandungan serat dan vitamin dalam makanan.

4. Batasi konsumsi telur

Untuk orang sehat, konsumsi 1-2 butir telur per hari masih aman. Namun, bagi yang memiliki masalah kolesterol, cukup 3-4 butir per minggu.

5. Kurangi garam berlebih

Gunakan bumbu alami seperti bawang putih goreng atau bawang goreng untuk memberikan rasa gurih yang lebih sehat.

Jadi, apakah telur berbahaya? Berdasarkan berbagai penelitian dan pendapat para ahli, telur dadar tidak berbahaya jika dikonsumsi dengan cara yang benar. 

Bahaya lebih banyak datang dari cara memasaknya yang tidak sehat, seperti menggunakan minyak yang tidak layak, memasak hingga gosong, atau mengonsumsinya secara berlebihan tanpa memperhatikan keseimbangan gizi.

Baca Juga : Ayam Bumbu Rujak, Resep dari Master Chef!

Ingin Telur Dadar Lebih Lezat? Tambahkan Bawang Goreng Nion-Nion!

Bagi kamu yang ingin menikmati telur dadar dengan rasa lebih lezat, jangan lupa tambahkan bawang goreng dan bawang putih goreng dari Nion-Nion. Produk ini sudah dipercaya oleh berbagai hotel, restoran, kafe, dan UMKM di seluruh Indonesia.

Dapatkan bawang goreng berkualitas terbaik hanya di Nion-Nion, karena rasa gurih dan renyahnya akan membuat makananmu semakin nikmat. Tersedia di Gmaps Nion-Nion apabila ingin mengunjungi kami secara langsung.

Artikel Terkait